Meidy Adha's

Portfolio

   Jakarta stay high adalah masa transisi kehidupan di Jakarta setelah sang surya tenggelam untuk istirahat tetapi kota ini tidak pernah tenggelam bahkan istirahat , saat disini lah semua berganti peran dari yang gelap menuju terang, pekerja kantoran menjadi seorang ayah, seorang ibu menjadi tunawisma, yang lancar menjadi macet dan ada juga yang mulai membuka usaha untuk mennafkahi untuk keluarga
suasana di jalan M.husni thamrin saat senja

pedagang memulai usahanya di malam hari

jam pulang kantor
.
   Jakarta bisa di sebut juga “MEGACITY” karena perekonomian di sini sangat kuat dan biaya hidup yang terus meningkat setiap tahunya, tak heran jika banyak penduduk dari kota lain mengadu nasib di sini, seakan ruang ringkup kota ini  adalah ruang kerja mereka karena dari pagi, siang, malam, bahkan sampai pagi lagi terus seperti itu rotasi kota ini yang di huni para pribumi  bahkan para perantau, maka tak heran Jakarta menjadi kota yang perekonomiannya terkuat di ASIA bahkan dunia.
suasana pertunjukan "fountain dance" di salah satu mall di Jakarta Pusat

Transjakarta melintas di tengah kemacetan
   Kota ini terlihat mempesona pada saat malam hari, oleh karena itu semua cahaya lampu jalanan, gedung-gedung, dan kendaraan bermotor seperti kunang-kunang yang menghiasi dan melukis sebuah taman yang di sebut Jakarta, tak heran bila aktifitas di kota ini tak ada hentinya  .


sibuknya pasar tradisional saat malam har
    Bisa di pastikan kota ini yak kalah saing dengan kota negara lain yang masyur permai di kata orang, coba lihat sekelilingnya dan nikmati  hirupikuknya jangan hanya protes dengan keadaan buruknya saja tapi coba bersyukur atas nikmatnya dengan begitu anda akan mengenal lebih jauh tentang jakarta yang indah bukan dari sisi buruknya saja.
  


Foto&teks : Meidy adha
seorang wanita ingin masuk ke dalam mushala

  Hari minggu gue coba jalan-jalan ngehunting foto dan pastinya gue sendirian, pada saat itu emang bertepatan dia adakan lomba Rally Foto yaitu lomba foto di tempat, saat itu lokasinya di Kota Tua, gue langsung daftar jadi peserta yang ke 80, nah pas kebetulan gue dapet tugas di suruh foto Klenteng Petak Sembilan yang di daerah glodok pada saat itu gue jalan menuju lokasi dalam keadaan sore hari, lagi foto-foto kawasan kompleks klenteng terdengar suara adzan ashar tersentak gue langsung mencari masjid itu karena terdengar dekat, pas gue cari cari kok ngak ada masjid langsung gue tanya ke tukang  parkir dan dia malah tunjukin ke arah WC umum gue kira dia tuli kan gue tanya ke orang lain lagi dan ternyata dia menunjukan tempat yang sama dan gue masuk ke WC umum tersebut dan gue bisa katakan ini “GILA” masa ada mushala bersatu tempat dengan WC umum, oke gue langsung buru-buru naik ke atas untuk shalat dan ambil wudhu pas selesai shalat gue turun dari tangga dan gak sengaja ngeliat spanduk bertuliskan “mushalla darurat korban penggusuran” tersentak gue kaget ini lebih gila lagi pantesan ini mushalla di tempatkan yang ngak semestinya, dalam hati gue berfikir rusak sudah moral agama negri ini...